Desaku .....

Kalau mau cerita tentang desa, aduh ... begitu banyak suka dukanya, dimana kita harus berhadapan dengan masyarakat yang berlatar belakang sosial dan  pendidikan yang berbeda, but mereka punya satu kekuatan yang bernama "Pokoke ". Dengan SDM Kades n Perangkat Desa yang hanya lulusan SD n usia yang diatas 50-an sangat sulit sekali membuat mereka untuk bisa menerima apa yang akan kita sampaikan. Terkadang mereka mudah sekali berbicara "Monggo ibune saja" .

Kalau sudah begini kita malah yang bingung, kita ingin memberdayakan mereka dengan apa yang kita punya, mereka mengembalikan kepada kita (podo wae). Kalau Pamong Desa-nya saja begini, bagaimana mereka bisa memimpin serta membawa kemajuan desanya. Mau dibilang apa ini adalah sebuah kenyataan yang menjadi tantangan kami, terutama yang ada di wilayah.

Disamping itu kita pun harus dihadapkan dengan teman-teman yang bermental kerja minim, seakan-akan mereka cukup puas bekerja dengan datang pagi apel, duduk-duduk baca koran, kemudian pulang. Terkadang sangat ironis kalau kita mau menuntut agar Pemerintah Desa lebih meningkat kinerjanya, tetapi teman-teman kita tidak mendukungnya. Selain itu kita pun juga dihadapkan dengan fasilitas yang kurang mendukung, seperti komputer saja kita harus ngantri, sampai-sampai kita harus bawa labtop setiap mau berangkat kerja.

Kalau sudah begitu, sebenarnya mana yang harus kita benahi dulu, Teman-teman kita ataukah Pemerintah Desanya ? Ini terkadang menjadi beban pikiran bagi kami yang berada di wilayah.
 

Gak enak deh .....

Dulu kebayang jadi pegawai itu enak, ternyata ..... banyak gak enake. Kalau jadi pegawai di kota sih enak, pas kita lagi tugas di wilayah yang terpencil, gak enak deh... Bangun pagi dah kebayang mau kerja kok jauhe, mana jalane gak bagus, kantor n pegawai seadanya. Gimana ya

Ngeblog ....

Tehnoligi semakin maju saja, so meskipun kita-kita sudah tua tetap harus belajar juga, tapi ternyata enak juga setelah kita tahu internet, apalagi kita bisa buat email, facebook n yang terakhir adalah buat blog, rasanya menunjukkan kita semakin bodoh saja di hadapan-Nya. So, ayo dong belajar terus jangan sampai ketinggalan !